Ada dua pilihan prodi bagi anda yang mempunyai minat berkarir dari bahasa Inggris ini yaitu : Pendidikan Bahasa Inggris dan atau Bahasa dan Sastra Inggris perlu di ketahui admin sendiri adalah Mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris UIN Jakarta, bagi anda yang bingung mengenai mana yang lebih bagus? apa beda antara keduanya? mana yang harus saya pilih? di sini saya akan mengulas mengenai perbedaan masing-masing jurusan yang mempunyai konsentrasi yang sama yaitu bahasa inggris, pertama Pendidikan Bahasa Inggris jurusan ini mempunyai konsentrasi bahasa yang menjurus pada kurikulum pendidikan, tentu karena lulusannya di peruntukan untuk menjadi tenaga pendidik yang sesuai kebutuhan, bagi anda yang memiliki minat karir bahasa inggris benar-benar untuk menjadi tenaga pendidik anda bisa pilih prodi ini karena gelar yang akan di dapat pun S.pd (Sarjana Pendidikan), lalu bagaimana dengan Bahasa dan Sastra Inggris anda perlu ketahui bahwa Sastra Inggris adalah salah satu prodi terfavorit jurusan program Sosial (IPS) di berbagai Universitas Negeri, karena bagi yang sudah paham tentang prodi ini pasti akan lebih prefer untuk memilih Sastra Inggris ketimbang Pendidikan Bahasa Inggris, kenapa? jawabannya adalah jurusan inilah yang benar-benar jurusan bahasa, yang fleksibel dalam pekerjaan, jenjang karir dan dalam pembelajaran ilmu yang di dapat jauh lebih tinggi, konsentrasi ilmu bahasa lebih tinggi karena benar-benar murni mempelajari tata bahasa, linguistik , dan literatur (budaya), yang di pelajari di Pendidikan Bahasa Inggris pasti di pelajari di Sastra Inggris, tapi sebaliknya Pendidikan Bahasa Inggris tidak benar-benar mempelajari secara dalam seperti Sastra Inggris, hanya materi-materi yang di butuhkan untuk bahan pengajaran saja, untuk urusan karir pun Sastra Inggris jauh lebih luas, contoh : Jurnalistic, bankclerk, helpdesk, costumer service, writer (composer), diplomat, officer, educator, dsb lulusan sastra inggris pasti bisa jadi tenaga pengajar juga, betapa tidak ilmu yang di pelajari pun jauh lebih tinggi, nah itulah sedikit penerangannya anda bisa memilih sendiri apa yang sesuai dengan minat dan bakat masing-masing, saya bicara di sini berdasarkan pengalaman lulusan-lulusannya, oh iya, gelar yang di dapat lulusan sastra inggris yaitu S.S (Sarjana Sastra) terimakasih semoga bermanfaat!
Tampilkan postingan dengan label English Language. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label English Language. Tampilkan semua postingan
Pilih Pendidikan atau Sastra Inggris?
Ada dua pilihan prodi bagi anda yang mempunyai minat berkarir dari bahasa Inggris ini yaitu : Pendidikan Bahasa Inggris dan atau Bahasa dan Sastra Inggris perlu di ketahui admin sendiri adalah Mahasiswa Bahasa dan Sastra Inggris UIN Jakarta, bagi anda yang bingung mengenai mana yang lebih bagus? apa beda antara keduanya? mana yang harus saya pilih? di sini saya akan mengulas mengenai perbedaan masing-masing jurusan yang mempunyai konsentrasi yang sama yaitu bahasa inggris, pertama Pendidikan Bahasa Inggris jurusan ini mempunyai konsentrasi bahasa yang menjurus pada kurikulum pendidikan, tentu karena lulusannya di peruntukan untuk menjadi tenaga pendidik yang sesuai kebutuhan, bagi anda yang memiliki minat karir bahasa inggris benar-benar untuk menjadi tenaga pendidik anda bisa pilih prodi ini karena gelar yang akan di dapat pun S.pd (Sarjana Pendidikan), lalu bagaimana dengan Bahasa dan Sastra Inggris anda perlu ketahui bahwa Sastra Inggris adalah salah satu prodi terfavorit jurusan program Sosial (IPS) di berbagai Universitas Negeri, karena bagi yang sudah paham tentang prodi ini pasti akan lebih prefer untuk memilih Sastra Inggris ketimbang Pendidikan Bahasa Inggris, kenapa? jawabannya adalah jurusan inilah yang benar-benar jurusan bahasa, yang fleksibel dalam pekerjaan, jenjang karir dan dalam pembelajaran ilmu yang di dapat jauh lebih tinggi, konsentrasi ilmu bahasa lebih tinggi karena benar-benar murni mempelajari tata bahasa, linguistik , dan literatur (budaya), yang di pelajari di Pendidikan Bahasa Inggris pasti di pelajari di Sastra Inggris, tapi sebaliknya Pendidikan Bahasa Inggris tidak benar-benar mempelajari secara dalam seperti Sastra Inggris, hanya materi-materi yang di butuhkan untuk bahan pengajaran saja, untuk urusan karir pun Sastra Inggris jauh lebih luas, contoh : Jurnalistic, bankclerk, helpdesk, costumer service, writer (composer), diplomat, officer, educator, dsb lulusan sastra inggris pasti bisa jadi tenaga pengajar juga, betapa tidak ilmu yang di pelajari pun jauh lebih tinggi, nah itulah sedikit penerangannya anda bisa memilih sendiri apa yang sesuai dengan minat dan bakat masing-masing, saya bicara di sini berdasarkan pengalaman lulusan-lulusannya, oh iya, gelar yang di dapat lulusan sastra inggris yaitu S.S (Sarjana Sastra) terimakasih semoga bermanfaat!
"Practise makes perfect, doesn't it?"
· We should change our mindset that using english at our place is an arroganism... Because if we think so, we shall not see the progress of our people/student in learning the international language that really important tobe learnt... Cause we also should be able to join in global competition, not only watch the success of other countries. You must know that we have been left so far in learning the international language by our neighbour countries like malaysia,philipines,singapore, etc Do you want that indonesian people be stupid and can't compete with other country, because of our custom to think that using english in daily conversations is an arrogant thing and it seems that we are not proud with indonesian language, it's a wrong understanding that must be changed, because practice is really important to make a big progress in learning a language, cause language can't be learnt just with some theory, practice is a must... So we must learn to appreciate someone who has braveness to practise his/her english in daily conversation, because of most of indonesian people are so lazy and shy to try using their english in habitual activities to improve their skill in speaking english, once again it doesn't decrease the sense of our nasionalism in reverse it can increase the estimation of indonesian people by other countries. Created By Syamsi Bahasa dan sastra inggris.
·
5 Important Rules When Using Antibiotics

This article don't want to repeat the information, but I often find that patients treated at the practice where I have had a history of taking antibiotics before coming to the doctor, they say that it is the recommendation of a friend or pharmacy personnel. Just a reminder that the consumption of antibiotics without a doctor's instructions can be a boomerang for the health of your body. Some diseases caused by viruses (viral pure) such as viral fever, influenza, some cough and cold, sore throat, diarrhea brief without bleeding, dengue fever and several ear infections should not be treated with antibiotics. It should be understood, although very useful, antibiotics are only intended to overcome infections caused by bacteria, not a viral infection such as fever, cough or flu. If this forced consumption, resistance can occur in the body.
Treating fever, coughs, colds, flu caused by viruses with antibiotics will not make you healthier. Also do not make things better, not cure and does not prevent transmission to others.
Therefore, antibiotic resistance communicate with your doctor is essential. Tell your doctor that you support the rational use of drugs. If your doctor thinks you need to take antibiotics, eat as prescribed.
Complete the prescribed dose is also highly recommended. For example, if it should be eaten three times a day for five days, get the rules and at the right time in the morning, afternoon, and evening or hose 8 hours.
At least there are five rules that are important to note before taking antibiotics to prevent resistant bacteria in the body:
Do not indiscriminate taking antibiotics. Use antibiotics only by prescription, with appropriate dose and duration of prescriptions. Do not trust the recommendation of a friend, relative, or a pharmacy officer who recommends taking certain antibiotics without a doctor's recommendation.Never buy or use of prescription antibiotics before. If you've ever left an antibiotic from the previous recipe, you should not be used without a doctor's instructions.When the medication, ask your doctor, where the prescription drugs that contain antibiotics. Ask also the dose and how to drink. One use of antibiotics causes this drug no longer effective, there could be immune germs, it can even lead to things that are not desirable.Complete the prescription as directed. Do not ever stop eating even though antibiotics have no symptoms of disease or already feel healthy. Dismissal of antibiotics that are not on your time, or too fast, can make the bacteria to survive and cause recurrent infections.Runny nose, cough and diarrhea generally do not require antibiotics. Consumption of adequate water, adequate rest, and consumption of multivitamins or supplements that can restore proper immune system to fight viruses that attack and can heal by itself.The last and important thing to remember, to control the spread of resistant germs can be done by habit to always wash hands with soap or antiseptic.
Hopefully useful.
Source : Dr.Nasir
4 Penyebab Kemampuan Inggris Anda Sulit Meningkat
"If you can try for it, you can do it" (SR) English adalah pelajaran yang cukup di segani selain matematika, di dalam pendidikan indonesia, "why that can be happened" maybe " the first answer that cause of in our country seldom people to use it" that's right! but that's not true!! english is the one of the complex language, in the world ( Many vocabs, not consistent in pronounce, and many exception) this article will explain with that problem :
4 Penyebab Kemampuan Bahasa Inggris Sulit Meningkat
Menurut hemat saya, penyebab utama kenapa kemampuan berbahasa Inggris kita sulit meningkat hanya ada 4.
1. Kebiasaan berbahasa Indonesia yang (maaf) jelek.
Kalau kita ngomong atau nulis, pada umumnya kita suka muter-muter (not to the point) dan tidak terstruktur, sehingga sering kita tidak tahu mana main subject, main verb, dan seterusnya. Lho, apa hubungannya dengan bahasa Inggris? Jawabannya ada di poin berikut!
2. Karena kita menggunakan lebih dari satu partisi.
Ketika berbahasa Inggris, baik via speaking maupun writing, kita umumnya mempartisi otak kita menjadi 2, yaitu partisi A untuk bahasa Indonesia dan partisi B untuk bahasa Inggris. Pertama-tama kalimat dibuat dulu di partisi A, baru kemudian diekspor dan ditranslate di partisi B sebelum akhirnya diekspresikan lewat speaking or writing. Efeknya adalah pola atau grammar yang sudah susah-payah dipelajari sejak SMP menjadi terlupakan karena partisi B terlalu sibuk mentraslate kata demi kata yang dibuat di partisi A. Dan, karena kalimat bahasa Indonesianya muter-muter dan tidak terstruktur, partisi B menjadi tambah pusing dalam melakukan translasi. Akibatnya, partisi B sering hang (macet) dan no output yang dihasilkan. Kalau pun partisi B menghasilkan output, output tersebut umumnya masih jauh di bawah standar, alias bahasa Inggris yang jelek. Selain itu, lawan bicara biasanya sudah tertidur dimakan nyamuk karena kelamaan nunggu.
3. Motivasi yang tidak konsisten. Bagi pelajar, motivasi untuk belajar bahasa Inggris pada umumnya hanya karena ingin mendapat nilai bagus. Artinya, bahasa Inggris hanya dipelajari waktu mau ujian, dan setelah ujian selesai bukunya sudah mengendap entah dimana.
4. Metode belajar bahasa Inggris yang kurang tepat. Jika hanya mengandalkan daya hafal, your English will not get better.
Lantas apa solusinya?
Gunakan partisi B saja dan lupakan partisi A.
Dengan menggunakan satu partisi, grammar anda tidak akan terkontaminasi oleh struktur bahasa Indonesia anda yang jelek (jika misalnya memang jelek) dan komunikasi akan menjadi lebih lancar karena berkurangnya birokrasi di dalam otak anda. Dengan bermodalkan struktur bahasa dan vocabs yang telah dipelajari sejak SMP sebenarnya kita sudah dapat berkomunikasi dengan santai. Believe or not? Kalau tidak percaya, silakan buat list dulu! Kelompokkan words yang sudah anda tahu ke dalam nouns, verbs, adjectives, adverbs, conjunctions, prepositions, dan articles, kemudian total. Saya yakin vocabs anda sudah jauh di atas 1000. And you know what? Dengan menguasai 1000 words saja, kita sebenarnya sudah dapat komunikasi dengan lancar, baik di sekolah, di rumah, di mall, di bar, atau bahkan di dalam mimpi. Dengan catatan, jika anda merasa menemui jalan buntu, revisi saja kalimatnya dengan menggunakan words yang lain. Ingat, ketika komunikasi dalam bahasa inggris, just use what you’ve got dan lupakan bahasa Indonesia. Anda akan rasakan bedanya.
Keep your motivation steadily high.
Dengan motivasi yang tinggi, anda akan merasa enjoy (tidak merasa terpaksa) untuk menghabiskan waktu berjam-jam membaca atau menghafal grammar, membuka dictionary, dan praktek bahasa inggris. Jika anda cepat merasa bosan, itu berarti motivasi anda belum cukup tinggi. Kalau saya dulu, sekedar contoh, motivasi itu tinggi karena saya sangat ingin sekolah gratis di luar negeri. Lalu, apa motivasi anda belajar bahasa Inggris?
Karena bahasa Inggris sangat kompleks, tentu saja butuh waktu untuk mempelajarinya. Banyak teman kita menyerah di tengah jalan karena kurang sabaran, karena terlalu ingin tiba di garis finish dalam waktu yang singkat. Saran saya, don’t be too ambitious to touch the finish line in a very short time! Hal ini selain akan membuat fondasi grammar anda tidak kokoh, juga dapat mematahkan motivasi anda. Rileks saja, sooner or later you will get there.
Use good learning media that fit you.
Media belajar yang tepat tergantung pada karakter dan lifestyle seseorang. Media yang tepat untuk orang lain belum tentu tepat untuk anda, begitu juga sebaliknya. Berikut adalah beberapa saran saya dalam memilih dan memanfaatkan media yang ada:
1. Jangan gunakan kamus yang hanya berisikan arti kata saja (i.e. can = dapat, month = bulan,plough = membajak, etc). Why? Karena kalimat-kalimat yang anda buat biasanya salah. Coba perhatikan ke-3 contoh kalimat berikut, yang salahnya kemungkinan besar akibat dari penggunaan kamus seperti itu:
- You must can (Kamu harus bisa)
- The month goes round the earth (Bulan mengitari bumi)
- Three people ploughed the airplane (Tiga orang membajak pesawat itu).
2. Jika anda suka dengarkan lagu-lagu barat then keep doing so, dan jika anda tidak dapat nangkap lirycs-nya, silakan cari di internet. Berikut adalah manfaat dari mendengarkan lagu berbahasa Inggris:
- Dapat meningkatkan listening skill anda.
- Dapat mengetahui how a certain word is pronounced.
- Dapat membantu membangun vocabs anda karena kata-kata di dalam lagu lebih lama melengket di dalam memori anda, apalagi lagu-lagu tersebut bertemakan love.
- Dapat membantu mengingat pola-pola kalimat tertetu. Misalnya, dari lagunya the Corrs berjudul “What can I do” dapat kita jadikan acuan tentang penggunaan modalcan dalam kalimat tanya.Dan pola apa yang anda dapatkan dari lagu “It Must’ve Been Love” oleh Roxette berikut ini?Ketika anda bersenandung kecil di kamar mandi, anda sesungguhnya sedang practicespeaking, membentuk pola, etc.
3. Jika anda suka nonton DVD, then watch DVD movies. Sub-title dari DVD movies tersebut akan membantu anda memahami bagaimana kata-kata tertentu dilafalkan. Pilihlah movies yang paling bagus menurut anda sehingga anda tidak merasa bosan untuk mutarnya lagi.
4. Gunakan fasilitas chatting, email, or whatever that uses English.
5. Visit Swara Bhaskara’s English or other English learning sites regularly untuk mendiskusikan English problems you just encountered. Dan ketika berdiskusi, sebaiknya comment ditulis dalam bahasa Inggris. The more often you write in English, the better,karena:
Practice makes perfect.

That’s all and good luck.
Causative Verbs (Learning English For Indonesian)
The teacher forced us to study hard.
Di kalimat ini, action “study hard” dilakukan oleh “us“, dan terjadinya action tersebut disebabkan oleh “the teacher“.
Dalam bentuk passive, action pada umumnya tidak dilakukan oleh subject kalimat, walaupun kadang-kadang action tersebut juga bisa dilakukan oleh subject kalimat. Bentuk passive tidak menonjolkan siapa pelaku dari action tersebut, melainkan lebih menonjolkan pada terjadinya suatu action.
I had my room cleaned.
Di contoh ini, siapa yang melakukan action “cleaning my room” tidak disebutkan walaupun itu sebenarnya dikerjakan oleh my sister (saya tahu karena saya yang menulis kalimatnya
). Sebaliknya, kalau saya mau mengeskpresikan bahwa my sister yang mengerjakannya, maka kalimatnya dapat kita rubah menjadi,

I had my sister clean my room.
Kenapa pada contoh 1 digunakan infinitve “to study“, di contoh 2 digunakan verb3 “cleaned“, dan di contoh 3 digunakan simple verb (verb1) “clean“?
Well, kita tidak usah mencari tahu alasannya, nanti tambah ribet. Yang perlu diperhatikan adalah causative verbs yang mana saja yang mengikuti pola-pola berikut ini,
Bentuk active:
1 | Subject + causative verb + object + verb1 + … |
2 | Subject + causative verb + object + infinitive + … |
Bentuk passive:
3 | Subject + causative verb + object + verb3 + … |
NOTE:
- Causative verbs bisa dalam sembarang tensis, tergantung pada konteks yang ingin diekspresikan.
- Verb1 adalah verb dasar (simple form verb), yaitu verb yang tidak diimbuhi e/es, atau -ing, misalnya: clean, buy, study, etc.
- Infinitive adalah to + verb1, misalnya: to clean, to buy, to study, etc.
- Verb3 adalah past participle, misalnya: cleaned, bought, studied, etc.
- Hanya 4 dari causative verbs di atas yang bentuk active-nya menggunakan pola 1. Do you know which ones?
A. HAVE vs GET
Sebagai causative verb, have dan get bermakna sama (= menyuruh/membuat), tetapi pola penggunaannya berbeda. Dalam bentuk active, have mengikuti pola 1, sedangkan getmengikuti pola 2. Bentuk passive-nya sama-sama mengikuti pola 3.
Contoh:
- Andi has had his brother buy a pack of cigarettes. (Andi telah menyuruh/membuat adiknya membeli sebungkus rokok).
- Andi has got his brother to buy a pack of cigarettes.
- I will have my friend do my homework. (Aku akan menyuruh temanku mengerjakan PRku)
- I will get my friend to do my homework.
- Andi has had a pack of cigarettes bought. (Sebungkus rokok telah dibeli oleh seseorang. Andi menyuruh orang itu).
- Andi has got a pack of cigarettes bought.
- I will have my homework done .
- I will get my homework done.
B. MAKE vs FORCE
Sebagai causative verb, make maknanya lebih kuat dibandingkan dengan have dan get. Dalam hal ini, makna make sama dengan force (= memaksa). Make dan force hanya memiliki bentuk active, so pola 3 tidak digunakan. Make mengikuti pola 1, sedangkan force mengikuti pola 2.
Contoh:
- The robbers made the bank clerk open the safe box. (Perampok-perampok itu memaksa pegawai bank itu membuka kotak uang).
- The robbers forced the bank clerk to open the safe box.
- Sometimes it’s hard for parents to make their children study regularly. (Kadang-kadang sulit bagi para orang tua untuk memaksa anaknya belajar secara reguler).
- Sometimes it’s hard for parents to force their children to study regularly.
C. LET vs ALLOW/PERMIT
Let = allow = permit = mengijinkan; Let mengikuti pola 1 sedangkan allow dan permitmengikuti pola 2.
- My sister does not let me enter her room. (Kakakku tidak mengijinkan aku masuk kamarnya)
- My sister does not allow me to enter her room.
- My sister does not permit me to enter her room.
- Because of the earthquake, the teacher let the students leave class earlier.
- Because of the earthquake, the teacher allowed the students to leave class earlier.
- Because of the earthquake, the teacher permitted the students to leave class earlier.(Karena (terjadi) gempa, guru itu mengijinkan murid-murid pulang lebih awal).
D. HELP vs ASSIST/AID
Help = assist = aid = membantu. Help dapat mengikuti pola 1 dan 2, sedangkan assist dan aidhanya mengikuti pola 2.
Contoh:
- He will help me do my job.
- He will help me to do my job.
- He will assist me to do my job.
- He will aid me to do my job. (Dia akan membantuku mengerjakan pekerjaanku).
E. CAUSE, ENABLE, REQUIRE
Penggunaan cause (menyebabkan), enable (memungkinkan), keep (menjaga/ mempertahankan), hold (menahan), require (mempersyaratkan/ membutuhkan), ect. mengikuti pola 2.
Contoh:
- The badly manufactured LPG tanks have caused many of them to explode. (Tabung-tabung gas LPG yang dibuat dengan jelek telah menyebabkan banyak dari tabung-tabung itu meledak).
- A high English proficiency will enable us to study abroad. (Kemampuan bahasa Inggris yang tinggi akan memungkinkan kita belajar di luar negeri).
- Most Canadian universities require student candidates to have a TOEFL score of at least 550. (Kebanyakan universitas di Canada mempersyaratkan calon-calon mahasiswa memiliki score TOEFL minimal 550).
So, causatives tidak begitu rumit, bukan? Ya, karena hanya have, make, let yang harus diikuti oleh verb1, sedangkan verb lainnya diikuti oleh infinitive. Khusus untuk help seharusnya tidak akan error karena verb yang mengikutinya adalah optional (bisa verb1, bisa juga infinitive).
Langganan:
Postingan (Atom)