Singkat Seputar Hari Raya Nyepi



Hari raya Nyepi adalah adalah salah satu hari suci agama Hindu yang dirayakan setahun sekali. Hari Raya Nyepi dilakukan dalam rangka menyambut Tahun Baru Caka. Hari Raya Nyepi jatuh pada hari pertama Sasih Kedasa (Kalender Bali) atau sekitar bulan Maret dan April.


Penyucian bhuwana agung dan bhuwana alit (makro dan mikrokosmos) untuk mewujudkan kesejahteraan dan kebahagiaan lahir batin (jagadhita dan moksa), terbinanya kehidupan yang berlandaskan satyam (kebenaran), siwam (kesucian), dan sundaram (keharmonisan/ keindahan).
Sebelum hari raya Nyepi, umat Hindu melaksanakan upacara Melasti, Mekiis atau Melis. Ini biasanya dilakukan Panglong ke 13 atau 3 hari sebelum Nyepi. Tujuan dari upacara ini adalah memohon kepada Ida Sanghyang Widhi Wasa/manisfestasi beliau yang besthana di laut sebagai sumber air untuk menyucikan alam beserta isinya. Semua Prelingga atau simbol Tuhan yang dalam bentuk patung diarak ke laut untuk disucikan.
Sehari sebelun hari raya Nyepi, dilaksanakan upacara Pecaruan atau Pengerupukan. Upacara ini juga bisa disebutdengan Tawur Kesanga karena upacara ini dilakukan pada Tilem Kesanga atau pada bulan mati bulan ke sembilan pada perhitungan kalender Bali/Sasih Bali. Upacara ini dilakukan di setiap rumah, Banjar, Desa, Kecamatan, Kabupaten dan Provinsi. Upacara ini dilakukan di depan pekarangan , perempatan jalan, alun-alun maupun lapangan. Tujuan upacara ini adalah mengusir atau menghilangkan pengaruh buruk Butha Kala atau roh-roh yang ada dibawah alam manusia. Jadi dapat juga dikatakan upacara Pecaruan atau Pengerupukan bertujuan mengharmoniskan kembali alam semesta beserta isinya sehingga bernuansa baru lagi. Sebelum diadakan upacara ini, biasanya anak-anak muda akan mengarak Ogoh-ogoh sebagai perlambang Bhuta Kala dengan berbagai bentuk kelilng desa yang bertujuan untuk menakuti para butha kala. Setelah selesai diarak kemudian dilaksanakan upacara Pecaruan/Pengerupukan kemudian Ogoh-ogoh ini dibakar.
Kemudian, ketika tepat pada hari raya Nyepi, umat Hindu diwajibkan untuk menjalankan catur brata penyepian. Catur brata penyepian adalah terdiri dari empat larangan, yaitu:
  • Amati Geni, tidak menyalakan api serta tidak mengobarkan hawa nafsu.

  • Amati karya, yaitu tidak melakukan kegiatan kerja jasmani melainkan meningkatkan kegiatan menyucikan rohani.

  • Amati lelungaan, yaitu tidak bepergian melainkan melakukan mawas diri.

  • Amati lelanguan, yaitu tidak mengobarkan kesenangan melainkan melakukan pemusatan pikiran terhadap Ida Sanghyang Widhi.

  • Brata ini mulai dilakukan pada saat matahari “Prabrata” fajar menyingsing sampai fajar menyingsing kembali keesokan harinya (24 jam).
    Ngembak Genimerupakan akhir dari pelaksanaan Catur Brata Penyepian yang dilanjutkan dengan pelaksanaan Dharma Santi serta saling mengunjungi antar umat untuk saling memaafkan sehingga umat bisa memulai tahun baru Caka dengan hal-hal baru yang positif. Biasanya umat juga memanfaatkan hari ini untuk mengunjungi tempat-tempat wisata sehingga hati menjadi gembira dengan pengharapan agar di tahun yang baru keadaan lebih mengembirakan.
    SELAMAT HARI RAYA NYEPI BUAT SELURUH UMAT HINDU YANG MERAYAKANNYA

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar