Anak-Anak yang Teraniaya akan 'Terganggu' Saat Dewasa

img

Penganiayaan terhadap anak-anak merupakan indikator kuat munculnya masalah kesehatan dan gangguan emosional pada masa dewasa.

Sayangnya hanya sedikit fakta yang diketahui tentang besarnya dampak penganiayaan kronis dapat meningkatkan bahaya di masa depan terlepas dari faktor risiko lainnya dalam kehidupan seorang anak.

Dalam studi baru yang dipublikasikan di jurnal Pediatrics ini, Melissa Jonson-Reid, PhD, pakar kesehatan anak dari Brown School di Washington University, St. Louis dan koleganya mengamati seberapa besar dampak penganiayaan kronis terhadap kesehatan dan perilaku anak-anak dan orang dewasa di masa depan.

Studi ini melacak anak-anak yang dilaporkan mengalami penganiayaan (dari angka nol sampai empat atau lebih). Peneliti pun mengikuti perkembangan anak-anak tersebut hingga dewasa awal dan menjadi orang tua.
http://thumbs.dreamstime.com/thumblarge_178/1188039269Mh30C8.jpg
Secara khusus, studi ini juga berusaha untuk menentukan bagaimana laporan penganiayaan anak mampu memprediksi masa remaja yang buruk pada anak-anak yang diteliti seperti melakukan kenakalan, penyalahgunaan obat-obatan atau potensi melakukan penyimpangan seksual dan terserang penyakit menular seksual.

"Semakin kronis riwayat penganiayaan anak yang dilaporkan memberikan prediksi yang kuat terkait perilaku dan masalah kesehatan yang memburuk di usia remaja maupun dewasa," kata Jonson-Reid seperti dilansir dari ScienceDaily, Rabu (16/5/2012).

Sebagian besar hasilnya memperlihatkan bahwa laporan penganiayaan tunggal saja telah memberikan risiko sebesar 20-50 persen lebih tinggi daripada anak-anak yang tidak mengalami penganiayaan.

Selain itu, serangkaian hasil pengamatan terhadap subjek dewasa menunjukkan bahwa penganiayaan yang terjadi pada anak-anak ternyata masih berpengaruh hingga remaja, bahkan setelah dilakukan terapi pengendalian perilaku.

Hal ini termasuk penyalahgunaan obat-obatan dan kecenderungan untuk menganiaya anak-anaknya jika sudah berkeluarga.

"Dalam studi tersebut juga ditemukan bahwa anak-anak yang dilaporkan mengalami penganiayaan selama empat kali atau lebih memiliki kecenderungan dua kali lipat melakukan penganiayaan yang sama terhadap anak-anaknya sendiri dan mengalami gangguan kesehatan mental, meski telah berusaha mengendalikannya selama masa remaja," ungkap Jonson-Reid yang menyatakan bahwa hal ini bisa menjadi alasan bagus untuk mengupayakan berbagai cara dalam rangka mencegah penganiayaan terhadap anak secara terus-menerus.

"Jika Anda berhasil menginterupsi kasus-kasus penganiayaan anak kronis maka risiko masalah kesehatan dan perilaku anak-anak dan dewasa secara luas akan terkurangi," tandas Jonson-Reid.

Begitu pula jika perilaku yang buruk pada masa remaja dapat ditangani secara efektif, maka perilaku buruk saat dewasa pun bisa dicegah.
http://i4.ytimg.com/vi/whczMEEU3P0/hqdefault.jpg




sumber :http://health.detik.com/read/2012/05/16/130148/1918485/763/anak-anak-yang-teraniaya-akan-terganggu-saat-dewasa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar